ABSTRAKrnLatar Belakang : Preeklamsia merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus, karena preeklamsia penyebab kematian kedua di Indonesia. Oleh karena itu, diagnosis preeklamsia perlu diketahui pada usia gestasi yang lebih dini agar penanganannya maksimal.rnTujuan : Mengetahui gambaran usia gestasi ibu hamil saat melahirkan dan terdiagnosis preeklamsia di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2014. rnMetode : Metode penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif dan populasinya adalah semua ibu hamil yang mengalami preeklamsia di RSUD Ulin Banjarmasin pada tahun 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportional stratified random sampling dengan total 102 orang yang mengalami preeklamsia. rnHasil : Penelitian ini adalah ibu hamil dan bersalin dengan preeklamsi sebanyak 102 orang yang tertinggi dengan PEB 72 orang, yang kedua dengan PER 27 orang dan yang ketiga Superimpose eclampsia 3 orang dan yang terjadi komplikasi eklamsia 5 orang, Sindrom HELLP 2 orang dan tidak ada komplikasi 95 orang. Usia gestasi ibu hamil pada saat melahirkan dengan preeklamsia rata-rata terjadi saat umur kehamilan 38,08 minggu (Simpanggan baku ± 2,69). Sedangkan Usia gestasi ibu hamil pada saat terdagnosis preeklamsia rata-rata terjadi saat umur kehamilan 37,93 minggu (Simpanggan baku ± 2,87).rnKesimpulan : Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kejadian preeklamsia yang terbanyak yaitu pada PEB 72 orang, dan tidak ada komplikasi preeklamsia 95 orang. Serta usia gestasi saat melahirkan dengaan preeklamsia sering terjadi pada umur kehamilan 38,08 minggu (Simpanggan baku ± 2,69), sedangkan pada saat terdiagnosis preeklamsia pada umur kehamilan 37,93 minggu (Simpanggan baku ± 2,87). Dengan demikian tenaga kesehatan setempat untuk tetap terus memberikan dukungan kepada ibu hamil dengan preeklamsia untuk selalu rutin memeriksa kehamilannya di tenaga kesehatan agar dapat menurunkan angka kematian ibu dan janin. rnrnKata Kunci : Preeklamsia, usia gestasirn