ABSTRAKrnrnLatar Belakang: Tindakan bilas vagina (Vaginal douching) telah dikenal sejak lama sebagai suatu cara untuk membersihkan vagina dan daerah sekitarnya. Tetapi, tindakan ini jika dilakukan terlalu sering dapat mengubah mikroflora vagina sehingga kuman patogen berkembang biak. (Pribakti B, 2014). Berdasarkan study pendahuluan di SMAN 6 Banjarmasin banyak siswi yang menggunakan cairan pembersih genetalia.rnTujuan: Mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Penggunaan Cairan Pembersih Genetalia di SMA Negeri 6 Banjarmasin Tahun 2015.rnMetode: Metode penelitian yang digunakan ini adalah metode deskriptif yaitu penelitian membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri kelas X, XI, XII SMAN 6 Banjarmasin sebanyak 397 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tekhnik Random Sampling, dengan total jumlah sampel 80 siswi.rnHasil: Berdasarkan analisis data dari 80 responden di dapatkan siswi yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 12 orang siswi dengan persentase (15%), mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 41 orang siswi dengan persentase (51.25%) dan mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 27 orang siswi dengan persentase (33,75%)rnKesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja putri di SMAN 6 Banjarmasin dalam kategori cukup.rnSaran: Diharapkan agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang dampak penggunaan cairan pembersih genetalia.rnrnKata Kunci:Pengetahuan, Penggunaan cairan pembersih genetalia.rnrn