ABSTRAKrnrnLatar Belakang : Program pelayanan Keluarga Berencana (KB) mempunyai arti penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sejahtera, disamping program pendidikan dan kesehatan. Kesadaran mengenai pentingnya kontrasepsi di Indonesia masih perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya peningkatan jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2015. Keluarga Berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Alalak Selatan pada hari jum’at tanggal 31 Januari 2014 peneliti melakukan diskusi dengan calon akseptor, dimana 4 dari 7 akseptor mengatakan kurang mengetahui alat kontrasepsi apa yang akan digunakannya dan rata-rata telah mempunyai paritas lebih dari 3.rnMetode: Pada penelitian ini metode penelitian menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 75 responden, analisis univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan analisis chi square.rnHasil: Responden pengetahuan baik 34 orang (45,3%), paritas aman 57 orang (76%), suami mendukung 54 orang (76%), tenaga kesehatan mendukung 57 orang (76%).rnKesimpulan: Adanya hubungan antar variabel pengetahuan (0,000), paritas (0,000), dukungan suami (0,000), dan dukungan tenaga kesehatan (0,000) dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Nilai signifikan tersebut lebih rendah dari taraf signifikan 0,005 sehingga dinyatakan semua variabel berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin.rnSaran: Dianjurkan kepada akseptor untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan posyandu dan kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh lebih banyak lagi informasi tentang kesehatan khususnya tentang alat kontrasepsi.rnrnKata Kunci: Pengetahuan, paritas, dukungan suami, dukungan tenaga kesehatan, alat kontrasepsi.rnrnrn