Latar Belakang masalah dalam penelitian ini asfiksia pada pada bayi baru lahir menjadi penyebab kematian 19% dari 5 juta kematian bayi baru lahir setiap tahun di Indonesia. Angka kejadian asfiksia di rumah sakit pusat rujukan di RSUD dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin sebesar 18,8% selama tahun 2013.rnTujuan penelitian ini mengetahui gambaran kejadian asfiksia neonatorum pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di RSUD. dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin.rnMetode penelitian deskriptif, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Sampel Jenuh dengan jumlah sampel 118 orang .rnHasil Penelitiankarakteristik ibu bersalin di RSUD. dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin berdasarkan umur yang terbanyak adalah pada umur 20-35 tahun sebanyak 93 orang (78,8%), menurut jumlah kehamilan yang terbanyak adalah pada kehamilan pertama sebanyak 68 orang (57,7%), menurut pekerjaan ibu bersalin terbanyak adalah ibu bersalin yang tidak bekerja sebanyak 90 orang (76,3%) sedangkan karakteristik ibu berdasarkan pendidikan terbanyak yaitu ibu bersalin dengan pendidikan SMA sebanyak 46 orang (39%). Angka kejadian bayi baru lahir yang mengalami asfiksia neonatorum yaitu 82 orang (69,5%). Kejadian asfiksia neonatorum dengan ketuban pecah dini di RSUD. dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Dari 118 ibu bersalin yang mengalami ketuban pecah dini ada 82 orang (69,5) bayi baru lahir yang mengalami asfiksia neonatorum, dan ada ada 36 orang (30,5%) yang tidak mengalami asfiksia neonatorum.rnKesimpulan disarankan petugas kesehatan agar lebih dini mendeteksi kejadian komplikasi khususnya pada ketuban pecah dini secara adekuat dan cepat, agar ibu dan bayi sehat dan selamat.rnrnKata Kunci: Asfiksia, Ketuban Pecah Dinirn