Stunting adalah keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek sehingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan. Prevalensi kejadian stunting di Banjarmasin dengan kejadian tertinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Basirih Baru sebesar 51,1 persen. Penelitian tentang faktor resiko kejadian stunting pada balita terkait dengan pemberian ASI Eksklusif. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI Eklsklusif terhadap kejadian stunting Di Wilayah kerja Puskesmas Basirih Baru. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi adalah seluruh balita yang berkunjung di wilayah kerja Puskesmas Basirih Baru pada bulan Mei. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling dengan instrument penelitian berupa check list. Analisis stasistik yang digunakan adalah uji chi-square dengan taraf signifikan α=5%. Hasil: berdasarkan analisis data dari 92 sampel, didapatkan jumlah balita dengan stunting 62 orang (67,4%) dan pemberian ASI Eksklusif 25 orang (27,5%) dengan uji square didapatkan hasil p value sebesar 0,939 nilai p value tersebut lebih besar dari 0,05, bearti Ha ditolak dan Ho di terima artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI Ekskluisf terhadap kejadian stunting pada balita. Ibu yang memberikan ASI Eksklusif atau ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi sama-sama memiliki peluang untuk mempunyai resiko terjadinya stunting. rnKata kunci: ASI Eksklusif, Stunting dan Balitarnrnrnrnrn