Latar Belakang: Angka Kematian Bayi di Indonesia tahun 2012 tercatat 32 per 1000 kelahiran. Proporsi penyebab kematian neonatal tertinggi adalah dikarenakan berat badan lahir rendah (BBLR), asfiksia dan infeksi kemudian feeding problem. BBLR merupakan penyulit neonatus pertama yang paling banyak terjadi pada neonatus dini di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.rnTujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2013.rnMetode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan studi case control. Populasi adalah semua ibu yang melahirkan bayi BBLR di Ruang Bersalin RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Pengambilan sampel dilakukan secara secara purposive sampling dengan jumlah 418 sampel. Analisis Bivariat menggunakan uji Chi Square dengan α = 0,05.rnHasil: Berdasarkan analisa data pada hubungan umur ibu dan BBLR diperoleh p = 0,292 (p = 0,292 > α = 0,05) berarti secara statistik tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian BBLR Pada hubungan paritas dan BBLR diperoleh p = 0,189 ( p= 0,189 > α = 0,05) berarti tidak ada hubungan antara paritas dan kejadian BBLR. Pada hubungan antara komplikasi kehamilan dan BBLR diperoleh p = 0,000 (p = 0,000 < α = 0,05) berarti ada hubungan antara komplikasi kehamilan dengan kejadian BBLR.rnKesimpulan: Pada penelitian ini umur dan parita ibus tidak mempengaruhi kejadian BBLR di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, sedangkan komplikasi kehamilan dapat mempengaruhi kejadian BBLRrnrnrnKata kunci: Kejadian BBLR, umur, paritas, komplikasi kehamilanrnrnrnrnrnrn